LARANGAN BAGI UMMAT ISLAM Buat BERTASYABBUH


LARANGAN BAGI UMMAT ISLAM Buat BERTASYABBUH ⛔ 


Wahai saudaraku A'azzakunnallaah... bahwa tindakan tasyabuh yakni terlarang bg kita juga sebagai ummat islam, sbgman Rasullah SAW Mmenyampaikan faktor ini : 





🔹Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 


مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ 

“Barangsiapa yg menyerupai sebuah kaum, sehingga dirinya termasuk juga bidang dari mereka.” (HR. Ahmad 2 : 50 & Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1 : 269 menyampaikan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengemukakan bahwa haditst ini shahihsebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269) 

& dlm hadits lain; 

🔹Dari ‘Amr Badan Intelijen Negara Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا 

“Bukan termasuk juga golongan kami siapa saja yg menyerupai terkecuali kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani menyampaikan bahwa hadits ini hasan) 
🌻🌻 
Wahai saudaraku 

❓ Kenapa hingga kita dilarang meniru-niru orang kafir dengan cara lahiriyah? 

🌱 menyangkut perihal ini : ada satu buah ungkapan dr syaikhul Islam Ibnu Taimiyahrahimahullah : 

أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ 

“Keserupaan dalam perkara lahiriyah mampu berpengaruh kepada keserupaan dalam akhlak & amalan. Oleh lantaran itu, kita dilarang tasyabbuh bersama orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22 : 154). 

🌱 Di area lain dalam Majmu’ Al Fatawa, dia bicara

فَإِذَا كَانَ هَذَا فِي التَّشَبُّهِ بِهِمْ وَإِنْ كَانَ مِنْ الْعَادَاتِ فَكَيْفَ التَّشَبُّهُ بِهِمْ فِيمَا هُوَ أَبْلَغُ مِنْ ذَلِكَ ؟! 

“Jika dalam perkara etika(rutinitas) saja kita dilarang tasyabbuh dgn mereka, gimana lagi dalam perkara yg lebih dari itu?!” (Majmu’ Al Fatawa, 25 : 332) 


📕Wujud & MACAM TASYABUH 📕 

Ayuhal Muslimaat... 

✏ Macam-Macam Tasyabbuh : 

🌾 Tasyabbuh bersama orang kafir ada dua macam : (1) tasyabbuh yg diharamkan,(2) tasyabbuh yg mubah (boleh). 





1- Tasyabbuh yg haram ialah segala tindakan yg jadi kekhususan falsafah orang kafir & diambil dari falsafah orang kafir, tak diajarkan dalam aliran Islam. 
Terkadang tasyabbuh seperti ini dihukumi dosa akbar, bahkan ada yg dapat hingga tingkatan kafir tergantung dari dalil yg membicarakan elemen ini. Tasyabbuh ygdilakukan mungkin sebab benar-benar mau mencocoki falsafah orang kafir, mampu menjadi lantaran dorongan udara nafsu, atau lantaran syubhat bahwa aspek tersebut mendatangkan manfaat di dunia atau di akhirat. 

Dengan Cara Apa seandainya melakukannya atas basic tak tahu seperti ada yg merayakan ulang thn (Ultah) padahal ritual seperti ini tak sempat diajarkan dalam Islam? Jawabnya, seandainya basic tak tahu, sehingga beliau tak terkena dosa. Tapi orang seperti ini mesti diberitahu. Seandainya tak ingin nurut, sehingga dia berarti berdosa. 

2- Tasyabbuh yg dibolehkan ialah segala aksi yg asalnya sebenarnya bukan dari orang kafir. Bakal tapi orang kafir jalankan seperti ini. Sehingga tak kenapa menyerupai dalam perihal ini, tetapi bisa saja luput sebab tak menyelisihi mereka. Misalnya yakni seperti membiarkan uban dalam kondisi putih. Padahal disunnahkan seandainyawarnanya diubah terkecuali warna hitam. Tetapi kalau dibiarkan serta tak terlarang keras. 




💟 Tapi butuh diperhatikan bahwa ada syarat bolehnya tasyabbuh bersama orang kafir : 

1- Yg ditiru bukan syi’ar agama orang kafir & bukan jadi kekhususan mereka. 

2- Yg diserupai bukanlah perkara yg jadi syari’at mereka. Seperti dalam syari’at dulu dalam rangka penghormatan, sehingga disyari’atkan sujud. Tapi dalam Islam sudahdilarang. 

3- Syari’at memaparkan bolehnya bersesuaian dalam aksi tersebut, tapi kusus utk amalan tersebut saja. Seperti contohnya dulu Yahudi melakukan puasa Asyura, umat Islam pula lakukan puasa yg sama. Tapi pun diselisihi bersama melanjutkan puasa kepada hri kesembilan dari bln Muharram. 

4- Menyerupai orang kafir di sini tak hingga menciptakan kita menyelisihi falsafah Islam. Contohnya, orang kafir saat ini berjenggot. Itu bukan berarti umat Islam mestimencukur jenggot agar tidak sama bersama orang kafir lantaran memelihara jenggot telah jadi perintah bagi laki-laki muslim. 

5- Menyerupai orang kafir di sini bukan dalam perayaan mereka. Contohnya, orang kafir merayakan kelahiran Isa (dalam natal), makabukan berarti kita pula mestimerayakan kelahiran Nabi Muhammad (dalam Maulid Nabi). Menjadi tak boleh tasyabbuh dalam elemen perayaan orang kafir. 

6- Tasyabbuh cuma boleh dalam kondisi hajat yg dibutuhkan, tak boleh lebih dari itu.